RSS

Terbentuknya Kepulauan Indonesia








OLEH:
1.     ALVIN DWISEPTIAN PINANGGI
2.     DIANA FITRIANI
3.     HARDITA MENTARI DIANI
4.     INTAN ADINDA APRIANTY
5.     MUHAMMAD ADAM LAZUARDI
6.     NURUL AULIA MAR’IE
7.     ZAIDA MALIA








TAHUN AJARAN 2015/2016
A.SEBELUM MENGENAL TULISAN
Manusia purba tidak mengenal tulisan dalam kebudayaannya. Periode kehidupan ini dikenal dengan zaman praaksara. Praaksara adalah istilah baru untuk menggantikan istilah prasejarah. Pra berarti sebelum dan sejarah adalah sejarah sehingga prasejarah berarti sebelum ada sejarah. Dalam kenyataannya sekalipun belum megenal tulisan, makhluk yang dinamakan manusia sudah memiliki sejarah dan sudah menghasilkan kebudayaan. Praaksara berasal dari dua kata, yakni pra yang berarti sebelum dan aksara yang berarti tulisan. Dengan demikian zaman praaksara adalah masa kehidupn manusia sebelum mengenal tulisan. Ada istilah yang mirip dengan praaksara, yakni istilah nirleka. Nir berarti tanpa dan leka berarti tulisan.
Zaman praaksara dimulai sudahtentu sejak manusia ada, itulah titik dimulainya masa praaksara. Zaman praaksara berakhir setelah manusianya mulai mengenal tulisan. Bumi yang kita huni sekarang diperkirakan mulai terjadi sekitar 2.500 juta tahun yang lalu. Ilmu arkeologi adalah bidang ilmu yang mengkaji bukti-bukti atau jejak tinggalan fisik, seperti lempeng artefak, monumen, candi, dan sebagainya. Penduduk di Kepulauan Indonesia baru memasuki masa aksara sekitar abad ke-4 dan ke-5 M. Hal ini jauh lebi terlambat bila dibandingkan di tempat lain misalnya Mesir dan Mesopotamia yang sudah mengenaltulisan ejaksekitar tahun 3000 S.M. fakta-fakta masa aksara di Kepulauan Indonesia dihubungkan dengan temuan prasasti peninggalan kerajaan tua seperti Kerajaan Kutai di Muara Kaman, Kalimantan Timur.
B.TERBENTUKNYA KEPULAUAN INDONESIA
Sebagai contoh munculnya aktivitas lempeng bumi yang kemudian melahirkan gempa bumi baik tektonis maupun vulkanis, bahkan sampai menimbulkan tsunami. Salah satu di antara teori ilmiah tentang terbentuknya bumi adalah Teori “Dentuman Besar” (Big Bang), seperti dikemukakan oleh sejumlah ilmuwan dan yang mutakhir seperti ilmuwan besar Inggris, Stephen Hawking. Bahwa alam semesta bemulanya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang jagad raya. Jika digunakan teleskop basar Mount Wilson untuk mengamatinya akan terlihat ruang jagad raya itu luasnya mencapai radius 500.000.000 tahun cahaya.gumpalan gas itu suatu saat meledak dengan satu dentuman yang amat dahsyat. Ledakan dahsyat itu menimbulkan gelembung-gelembung alam semesta yang menyebar dan menggembung ke seluruh penjuru, sehingga membentuk galaksi-galaksi, bintang-bintang, matahari, planet-planet, bumi, bulan, dan meteorit. Ada juga ilmuwan astronomi yang mengibaratkan galaksi bintang-bintang itu tak ubahnya seperti sekumpulan anak ayam, yang tak mungkin dipisahkan dengan induknya. proses evolusi alam semesta itu memakan waktu kosmologis yang sangat lama sampai berjuta tahun. Ilmu paleontologi membagi dalam enam tahap waktu geologis. Sedangkan proses evolusi bumi dibagi menjadi beberapa periode sebagai berikut.
1.  Azoikum (Yunani: a = tidak; zoon = hewan), yaitu zaman sebelum adanya kehidupan. Pada saat ini bumi baru terbentuk dengan suhu yang relatif tinggi. Waktunya lebih dari satu miliar tahun lalu.
2.  Palaezoikum, yaitu zaman purba tertua. Pada masa ini sudah meninggalkan fosil flora dan fauna. Berlangsung kira-kira 350.000.000 tahun.
3.  Mesozoikum, yaitu zaman purba tengah. Pada masa ini hewan mamalia (menyusui), hewan amfibi, burung dan tumbuhan berbunga mulai ada. Lamanya kira-kira 140.000.000 tahun.
4.  Neozoikum, yaitu zaman purba baru, yang dimulai sejak 60.000.000 tahun yang lalu. Zaman ini dapat dibagi lagi menjadi dua tahap (Tersier dan Quarter). Zaman es mulai menyusut dan makhluk-makhluk tingkat tinggi dan manusia mulai hidup.
Gugusan kepulauan ataupun wilayah maritim seperti yang kita temukan sekarang ini terletak di antara dua benua dan dua samudra, antara Benua Asia di utara dan Australia di selatan, antara Samudra Hindia di barat dan Samudra Pasifik di belahan timur.
Menurut para ahli bumi, posisi pulau-pulau di Kepulauan Indonesia terletak di atas tungku api yang bersumber dari magma dalam perut bumi. Keberadaan kerak benua (daratan) dan kerak samudra selalu bergerak secara dinamis akibat tekanan magma dari perut bumi. Pergerakan unsur-unsur geodinamika ini dikenal sebagai kegiatan tektonis.
Sebagian wilayah Kepulauan Indonesia merupakan titik temu di antara tiga lempeng, yaitu Lempeng Indo-Australia di selatan, Lempeng Eurasia di utara dan Lempeng Pasifik di timur. Pergerakan lempeng-lempeng tersebut dapat berupa subduksi (pergerakan lempeng ke atas), obduksi (pergerakan lempeng ke bawah) dan kolisi (tumbukan lempeng). Pergerakan lain dapat berupa pemisahan atau divergensi (tabrakan) lempeng-lempeng.
Pada masa Paleozoikum (masa kehidupan tertua) keadaan geografis Kepulauan Indonesia belum terbentuk seperti sekarang ini. Di kala itu wilayah ini masih merupakan bagian dari samudra yang sangat luas, pada akhir masa Mesozoikum, sekitar 65 juta tahun lalu, kegiatan tektonis itu menjadi sangat aktif menggerakkan lempeng-lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Kegiatan ini dikenal sebagai fase tektonis (orogenesa larami), sehingga menyebabkan daratan terpecah-pecah. Benua Eurasia menjadi pulau-pulau. Sebagian di antaranya bergerak ke selatan membentuk pulau-pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi serta pulau-pulau di Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan Banda. pada Benua Australia. Sebagian pecahannya bergerak ke utara membentuk pulau-pulau Timor, Kepulauan Nusa Tenggara Timur dan sebagian Maluku Tenggara. Kegiatan tektonis yang sangat aktif dan kuat telah membentuk rangkaian Kepulauan Indonesia pada masa Tersier sekitar 65 juta tahun lalu.
Sebagian besar daratan Sumatera, Kalimantan dan Jawa telah tenggelam menjadi laut dangkal sebagai akibat terjadinya proses kenaikan permukaan laut atau transgresi. Pada kala Pliosen sekitar lima juta tahun lalu, terjadi pergerakan tektonis yang sangat kuat, yang mengakibatkan terjadinya proses pengangkatan permukaan bumi dan kegiatan vulkanis. menimbulkan tumbuhnya (atau mungkin lebih tepat terbentuk) rangkaian perbukitan struktural seperti perbukitan besar (gunung), dan perbukitan lipatan serta rangkaian gunung api aktif sepanjang gugusan perbukitan itu. Kegiatan tektonis dan vulkanis terus aktif hingga awal masa Pleistosen, yang dikenal sebagai kegiatan tektonis Plio-Pleistosen. Gunung api aktif dan rangkaian perbukitan struktural tersebar di sepanjang bagian barat Pulau Sumatra, berlanjut ke sepanjang Pulau Jawa ke arah timur hingga Kepulauan Nusa Tenggara serta Kepulauan Banda. Kemudian terus membentang sepanjang Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Hal itu telah berlangsung sejak kala Pliosen hingga awal Pleistosen (1,8 juta tahun lalu). Dari sekian banyak penelitian terhadap flora dan fauna tersebut yang paling terkenal di antaranya adalah penelitian Alfred Russel Wallace yang membagi Indonesia dalam dua wilayah yang berbeda berdasarkan ciri khusus baik fauna maupun floranya. Pembagian itu adalah Paparan Sahul di sebelah timur, Paparan Sunda di sebelah barat. Zona di antara paparan tersebut kemudian dikenal sebagai wilayah Wallacea yang merupakan pembatas fauna yang membentang dari Selat Lombok hingga Selat Makassar ke arah utara. Fauna-fauna yang berada di sebelah barat garis pembatas itu disebut dengan Indo-Malayan region. Di sebelah timur disebut dengan Australia Malayan region. Garis itulah yang kemudian kita kenal dengan Garis Wallacea.

C. MENGENAL MANUSIA PURBA

1. Sangiran
Di dalam buku Harry Widianto dan Truman Simanjuntak, Sangiran Menjawab Dunia diterangkanbahwa sangiran merupakan sebuah kompleks situs manusia purba dari kala Pleistosen yang paling lengkap dan paling penting di Indonesia, dan bahkan di Asia. Lokasi tersebut merupakan pusat perkembangan manusia dunia, yang memberikan petunjuk tentang keberadaan manusia sejak 150.000 tahun yang lalu. Situs Sangiran merupakan suatu kubah raksasa yang berupa cekungan  besar di pusat kubah akibat addanya erosi di bagian puncaknya.
          Sangiran pertama kali di temukan oleh P.E.C. Schemulling tahun 1864, dengan laporan penemuan fosil vertebrata dari kalioso, bagian dari  wilayah Sangiran.
          Situs Sangiran telah di akui sebagai salah satu pusat evolusi manusia di dunia. Situs itu di tetapkan secara resmi sebagai Warisan Dunia pada 1996, yang tercantum dalam nomor 593 Daftar Warisan Dunia (World Heritage List) UNESCO.

2. Trinil, Ngawi, Jawa Timur
          Trinil adalah sebuah desa di pinggiran Bengawan Solo, masuk wilayah administrasi Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Penggalian Dubois dilakukan pada endapan alluvial Bengawan Solo. Dari lapisan ini ditemukan atap tengkorak Pithencanthropus Erectus, dan beberapa buah tulang paha (utuh dan fragmen) yang menunjukkan pemiliknya telah berjalan tegak.
          Tengkorak Pithencanthropus Erectus dari Trinil sangat pendek tapi memnjang ke belakang. Volume otaknya sekitar 900cc, di antara otak kera (600cc) dan otak manusia modern (1.200-1.400cc). Tulang kening sangat menonjol dan di bagian belakang mata, terdapat penyempitan yang sangat jelas, menandakan otak yang belum berkembang.

          Berdasarkan beberapa penelitianyang dilakukan oleh para ahli, dapat direkonstruksikan beberapa jenis manusia purba yang pernah hidup di zaman praaksara.

1.Jenis Meganthropus
          Meganthropus Paleojavaicus, artinya manusia purba dari Jawa. Jenis manusia ini memiliki ciri rahang yang kuatdan badannya tegap. Masa hidupnya diperkirakan pada zaman Pleistosen Awal.

2.Jenis Pithecanthropus
          Jenis ini dinamakan Pithecanthropus Erectus, artinya manusia kera yang berjalan tegak. Diperkirakan jenis manusia purba ini hidup dan berkembang sekitar zaman Pleitosen Tengah.

3.Jenis Homo
          Ciri-ciri jenis manusia Homo ini muka lebar, hidung dan mulutnya menonjol. Dahi juga menonjol, sekalipun tidak semenonjol Pithecanthropus. Hidup dan perkembangan manusia ini sekitar 40.000 – 25.000 tahun yang lalu.
          Homo sapiens artinya ‘manusia sempurna’  baik dari segi fisik, volume otak maupun postur badannya. Para ahli paleoanthropology dapat melukiskan perbedaan morfologis antara Homo Sapiens dengan pendahulunya, Homo Erectus. Rangka Homo Sapiens kurang kekar posturnya dibandingkan Homo Erectus.
          Di lain pihak, ciri-ciri morfologis maupun biometrics Homo Sapiens menunjukkan karakter lebih berevolusi dan lebih modern dibandingkan Homo Erectus. Homo Sapiens mempunyai kapasitas otak yang jauh lebih besar (rata-rata 1.400 cc), dengan atap tengkorak yang jauh lebih bundar dan lebih tinggi dibandingkan dengan Homo Erectus yang mempunyai tengkorak panjang dan rendah, dengan kapasitas otak 1.000 cc.
Manusia Homo Sapiens dapat di kelompokkan sebagai berikut.

a.Manusia Wajak
          Pada tahun 1889, manusia Wajak ditemukan oleh B.D. van Rietschoten di sebuah ceruk di lereng pegunungan karst di barat laut Campurdarat, dekat Tulungagung, Jawa Timur

b.Manusia Liang Bua
          Manusia Liang Bua ditemukan oleh Peter Brown dan Mike J. Morwood pada bulan September 2003 lalu. Manusia Liang Bua mempuyai ciri tengkorak yang panjang dan rendah, berukuran kecil, dengan volume otak 380 cc.

D. Perkembangan Teknologi
·        Memahami Teks
Sekalipun belum mengenal tulisan, manusia purba sudah  mengembangkan kebudayaan dan teknologi. Teknologi waktu itu bermula dari teknologi bebatuan yang digunakan sebagai alat  untuk memenuhi kebutuhan. Peralatan atau teknologi tersebut dapat berfungsi serba guna. Pada tahap paling awal alat yang digunakan masih bersifat kebetulan dan seadanya serta bersifat trial and error. Dalam buku R.Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, dijelaskan bahwa kebudayaan zaman batu ini dibagi  menjadi tiga yaitu, Paleolitikum, Mesolitikum dan Neolitikum.

1.     Antara Batu dan Tulang
Peralatan pertama yang digunakan oleh manusia purba adalah alat-alat dari batu seadanya dan juga dari tulang. Peralatan ini berkembang pada zaman Paleolitikum atau zaman batu tua. Zaman batu tua ini bertepatan dengan zaman neozoikum terutama pada akhir zaman Tersier dan awal zaman Quartair. Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Kebudayaan zaman Paleolitikum ini secara umum terbagi menjadi :
a)    Kebudayaan Pacitan
Berkembang di daerah Pacitan, Jawa Timur. Seorang ahli, von Koenigwald dalam penelitiannya pada tahun 1935 telah menemukan beberapa hasil teknologi bebatuan atau alat-alat dari batu di daerah Punung.
b)    Kebudayaan Ngandong
Berkembang di daerah Ngandong dan juga Sidorejo, dekat Ngawi. Di daerah ini banyak ditemukan alat-alat dari batu dan juga alat-alat dari tulang. Di Sangiran juga ditemukan alat-alat dari batu, bentuknya indah seperti kalsedon. Alat-alat ini sering disebut dengan flakke.
2.     Antara Pantai dan Gua
Zaman batu terus berkembang memasuki zaman batu madya atau batu tengah yang dikenal zaman mesolitikum. Hasil kebudayaan batu madya ini sudah lebih maju apabila dibandingkan hasil kebudayaan zaman paleolitikum. Sekalipun demikian, bentuk dan hasil kebudayaan zaman batu tua tidakserta merta punah tetapi mengalami penyempurnaan. Kebudayaan Mesolitikum ini terbagi menjadi dua :
a)    Kebudayaan Kjokkenmoddinger
Kjokkenmoddinger istilah dari bahasa Denmark, kjokken berarti dapur dan modding dapat diartikan sampah (kjokkenmoddinger = sampah dapur). Manusia purba pada zaman Mesolitikum umumnya bertempat tinggal di tepi pantai. Pada tahun 1925 Von Stein Callenfals melakukan penelitian di bukit kerang itu dan menemukan jenis kapak genggam (Chopper) yang berbeda dari chopper yang ada di zaman paleolitikum.
b) Kebudayaan Abris Sous Roche
Merupakan hasil kebudayaan yang ditemukan di gua-gua. Kebudayaan ini pertama kali dilakukan penelitian oleh Von Stein Callenfels di Gua Lawa dekat Sampung, Ponorogo. Penelitian dilakukan tahun 1928 – 1931.
3.     Sebuah Revolusi
Perkembangan zaman batu paling penting dalam kehidupan manusia adalah zaman batu baru atau neolitikum. Zaman ini juga dapat dikatakan sebagai zaman batu muda. Pada zaman ini terjadi “revolusi kebudayaan”, yaitu terjadinya perubahan pola hidup manusia. Pada zaman ini telah hidup jenis Homo sapiens sebagai pendukung kebudayaan zaman batu baru. Hasil kebudayaan yang terkenal di zaman neolitikum ini secara garis besar dibagi menjadi dua :
a)    Kebudayaan Kapak Persegi
Nama kapak persegi berasal dari penyebutan oleh von Heine Gelderen. Kapak persegi ini berbentuk persegi panjang dan ada juga yang berbentuk trapesium. Penyebaran alat-alat ini terutama di Kepulauan Indonesia bagian barat.
b)    Kebudayaan Kapak Lonjong
Nama kapak ini disesuaikan dengan bentuk penampang alat ini yang berbentuk lonjong. Pada ujung yang lancip ditempatkan tangkai dan pada bagian ujung yang lain diasah sehingga tajam. Kapak yang ukuran besar sering disebut walzenbeil dan yang kecil dinamakan kleinbeil. Penyebaran kapak lonjong ini terutama di Kepulauan Indonesia bagian timur.
c)     Perkembangan zaman logam
Zaman logam di Kepulauan Indonesia ini agak berbeda bisa dibandingkan dengan yang ada di Eropa. Di Eropa zaman logam ini mengalami tiga fase, zaman tembaga, perunggu dan besi. Di Kepulauan Indonesia hanya mengalami zaman perunggu dan besi.
E. Pola Hunian
·     Ringkasan
Dalam buku Indonesia Dalam Arus Sejarah, Jilid I diterangkan tentang pola hunian manusia purba yang memperlihatkan dua karakter khas hunian purba, yaitu:
1.     Kedekatan dengan sumber air
2.     Kehidupan di alam terbuka
situs-situs purba di sepanjang aliran Bengawan Solo (Sangiran, Sambungmacan, Trinil, Ngawi, dan Ngandong) merupakan contoh-contoh dari adanya kecenderungan manusia purba menghuni lingkungan di pinggir sungai. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup. Keberadaan air pada suatu lingkungan mengundang hadirnya berbagai binatang untuk hidup di sekitarnya. Begitu pula dengan tumbuh-tumbuhan, air memberikan kesuburan bagi tanaman. Keberadaan air juga dimanfaatkan manusia sebagai sarana penghubung dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Melalui sungai, manusia dapat melakukan mobilitas dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Kehidupan di sekitar sungai menunjukkan pola hidup manusia purba di alam terbuka. Manusia purba juga memanfaatkan berbagai sumber daya lingkungan yang tersedia, termasuk tinggal di gua-gua.
·     Gambar
https://history1978.files.wordpress.com/2010/04/lake_turkana_homo_habilis.jpg
F. MENGENAL  API
         
Berdasarkan data arkeologi, penemuan api kira-kira terjadi pada 400.000 tahun yang lalu. Penemuan pada periode manusia Homo Erectus. Penemuan api memperkenalkan manusia pada teknologi memasak makanan, yaitu memasak dengan cara membakar dan menggunakan bambu dengan ramuan tertentu. Manusia juga menggunakan api sebagai senjata. Api  pada saat itu digunakan untuk menghalau binatang yang menyerangnya.
          Pada awalnya pembuatan api dilakukan dengan cara membenturkan dan menggosokkan benda halus yang mudah terbakar dengan benda padat lain.


H. Sistem Kepercayaan
Nenek moyang kita mengenal kepercayaan kehidupan setelah mati. Mereka percaya pada kekuatan lain yang maha kuat diluar dirinya. Perwujuda kepercayaan dituangkan dalam berbagai bentuk diantaranya berfungsi sebagai bekal untuk orang yang meninggal. Seiring dengan bekal kubur ini, maka pada zaman purba manusia mengenal penguburan mayat. Sebelum meninggal manusia menyiapkan dirinya dengan membuat berbagai bekal kubur, dan juga tempat penguburan yang menghasilkan karya seni cukup bagus pada masa sekarang. Untuk itulah kita mengenal dolmen, sarkofagus, menhir dan lain sebagainya.
Masyarakat zaman praaksara terutama periode zaman neolitikum sudah mengenal system kepercayaan. Mereka meyakini  bahwa roh seorang yang telah meninggal akan ada kehidupan di alam lain. Oleh karena itu, roh orang yang sudah meninggal akan senantiasa dihormati oleh sanak kerabatnya. Terkait dengan itu maka kegiatan ritual yang paling menonjol adalah upacara penguburan orang meninggal. Dalam tradisi penguburan ini, jenazah orang yang telah meninggal dibekali berbagai benda dan peralatan kebutuhan sehari-hari, misalnya barang-barang perhiasan, periuk dan lain-lain yang dikubur bersama mayatnnya. Hal ini dimaksudkan agar perjalanan arwah orang yang meninggal selamat dan terjamin dengan baik. Dalam upacara penguburan ini semakin kaya orang yang meninggal maka upacaranya juga semakin mewah. Barang-barang berharga yang ikut dikubur juga semakin banyak.
Selain upacara-upacara penguburan, juga ada upacara-upacara pesta untuk mendirikan bangunan suci. Mereka percaya manusia yang meninggal akan mendapatkan kebahagiaan jika mayatnya ditempatkan pada susunan batu-batu besar, misalnya pada peti batu atau sarkofagus. Sistem kepercayaan masyarakat praaksara yang demikian itu telah melahirkan tradisi megalitik (zaman megalitikum = zaman batu besar).
Karena kepercayaan dan tradisi batu besar seperti itu, telah mendorong berkembangnya kepercayaan animism. Animisme merupakan kepercayaan yang memuja roh nenek moyang. Selain Animisme ada pula muncul kepercayaan Dinamisme, dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang diyakini memiliki kekuatan gaib.
Ada pula yang namanya Sedekah Laut yaitu kepercayaan yang diananut oleh para nelayan yang bentuknya semacam selamatan apabila ingin berlayar jauh, atau mungkin saat memulai pembuatan perahu.
I.KEDATANGAN DEUTRO DAN PROTOMELAYU

          Protomelayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu  Polinesia yang tersebar dari Madagaskar sampai pulau-pulau paling timur Pasifik. Mereka diperkirakan datang dari Cina bagian selatan.  Dari Cina bagian selatan itu mereka bermigrasi ke Indocina dan Siam kemudian Kepulauan Indonesia.
          Deutro Melayu merupakan ras yang datang dari Indocina bagian utara. Mereka membawa budaya baru berupa perkakas dan senjata besi di Kepulauan Indonesia. Pada akhirnya Proto dan Deutro Melayu membaur yang selanjutnya menjadi penduduk Kepulauan Indonesia . Proto Melayu  meliputi penduduk di Gayo dan Alas di Sumatera bagian utara, serta Toraja di Sulawesi. Sementara itu, semua penduduk di Kepulauan Indonesia, kecuali penduduk yang tinggal di sekitar pulau-pulau Papua adalah ras Deutro Melayu.

SOAL
·        essay
1.     Sebutkan cirri-ciri manusia purba jenis Homo !
Jawab: Ciri-ciri manusia purba jenis homo yaitu, muka lebar, hidung dan mulutnya menonjol, dahi juga masih menonjol walaupun tidak semenonjol jenis Pithecanthropus.
2.     Siapa yang menemukan Sangiran pada tahun 1864?
Jawab: Yang menemukan sangiran pada tahun 1864 yaitu P.E.C. Schemulling.
3.     Mengapa istilah praaksara lebih tepat dibandingkan dengan istilah prasejarah untuk menggambarkan kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan?
Jawab: Istilah praaksara lebih tepat dibandingkan dengan istilah prasejarah karena istilah pra sejarah menggambarkan perkembangan kehidupan dan budaya manusia saat belum ada sejarah, yang berarti belum ada kehidupan manusia. Padahal, manusia sudah memiliki sejarah dan menghasilkan kebudayaan walaupun belum mengenal tulisan. Oleh sebab itu istilah praaksara lebih tepat dibandingkan istilah prasejarah.
4.     Mesir mengakhiri zaman praaksara sekitar tahun 3000 S.M, tetapi di Indonesia baru abad ke-4 sampai ke-5 M. Mengapa demikian? 
Jawab: Indonesia mengakhiri zaman praaaksara lebih lambat dibandingkan bangsa Mesir sesuai Prasasti peninggalan Kerajaan Kutai karena peradaban bangsa Mesir yang jauh lebih maju daripada Indonesia dan struktur geografis Mesir memusat di satu daratan saja, dibandingkan Indonesia yang terdiri dari banyak kepulauan yang menyebabkan sulitnya perkembangan peradaban di Indonesia.
5.     Apa saja pelajaran yang dapat kita peroleh dari belajar kehidupan pada zaman praaksara?
Jawab: Pelajaran-pelajaran yang dapat kita peroleh dari kehidupan zaman praaksara adalah kita dapat belajar dari kegagalan nenek moyang kita, sehingga kkita bisa melakukan hal yang lebih baik dari mereka. Dan kita dapat mengembangkan tekhnologi  sederhana buatan mereka menjadi tekhnologi yang lebih maju.




·        Pilihan ganda
1.     Zaman yang ditandai dengan kulit bumi masih panas dan belum stabil karena mamiliki temperature yang sangat tinggi dan bumi masih dalam proses pembentukkan menjadi padat disebut dengan zaman…
a.     Zaman arkaekum
b.    Zaman paleozoikum
c.      Zaman mesozoikum
d.    Zaman tersier
e.      Zaman pleistosen
Jawab: Zaman arkaekum

2.     Zaman yang ditandai dengan adanya mahkluk hidup bersel satu atau mikroorganisme terjadi pada zaman…
a.     Zaman arkaekum
b.    Zaman paleozoikum
c.      Zaman mesozoikum
d.    Zaman tersier
e.      Zaman pleistosen
Jawab: b.        Zaman paleozoikum
3.      Zaman yang disebut juga dengan zaman sekunder atau zaman kedua adalah zaman…
a.     Zaman arkaekum
b.    Zaman paleozoikum
c.      Zaman mesozoikum
d.    Zaman tersier
e.      Zaman pleistosen
Jawab: c.        Zaman mesozoikum
4.      Zaman neozoikum dibedakan menjadi dua zaman, yaitu zaman kuarter dan zaman…
a.     Zaman arkaekum
b.    Zaman paleozoikum
c.      Zaman mesozoikum
d.    Zaman tersier
e.      Zaman pleistosen
Jawab: d.        Zaman tersier

5.  Zaman yang ditandai dengan silih bergantinya zaman glacial dan zaman interglasial adalah zaman..
a.     Zaman arkaekum
b.    Zaman paleozoikum
c.      Zaman mesozoikum
d.    Zaman tersier
e.      Zaman pleistosen
Jawab: e.        Zaman pleistosen

6.     Kjokkenmoddinger adalah sampah dapur yang berupa..
a.     Fosil-fosil Kayu
b.    Sisa-sisa makanan
c.      Sisa-sisa tumbuhan
d.    Sisa-sisa Tulang
e.      Sisa-sisa makanan dan tumbuhan
Jawab: e.        Sisa-sisa makanan dan tumbuhan

7.  Sistem kepercayaan masyarakat praaksara yang demikian itu telah melahirkan tradisi megalitik/megalitikum. Apa itu zaman Megalitik/Megalitukm?
a.   Zaman yang ditandai dengan adanya mahkluk hidup bersel satu atau mikroorganisme
b.   Zaman yang ditandai dengan kulit bumi masih panas dan belum stabil
c.   Zaman sekunder atau zaman kedua
d.   Zaman batu
e.   Zaman tersier
Jawab: d.           Zaman batu

8.   Apa kah nama kepercayaan yang memuja roh nenek moyang?
a.   Dinamisme
b.   Mesozoikum
c.   Megalitikum
d.   Neolitukum
e.   Animisme
Jawaban: e. Animesme

9.   Apa itu dinamisme?
a.   Kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang diyakini memiliki kekuatan gaib
b.   kepercayaan terhadan orang yang sudah mati
c.   kepercayaan yang memuja roh nenek moyang
d.   kepercayaan terhadap pohon-pohon besar
e.   kepercayaan pada kehidupan setelah mati
Jawab: a.           kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang diyakini memiliki kekuatan gaib

10.            Kebudayaan Mesolitikum dibagi menjadi dua yaitu:
a.   Paleolitikum dan Chopper
b.   Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche
c.   Pacitan dan Ngandong
d.   Chopper dan Kjokkenmoddinger
e.   Abris Sous Roche dan Neolitikum
Jawab: b . Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche

11.            Protomelayu diyakini sebagagai nenek moyang orang?
a.   Cina
b.   Madagaskar
c.   Melayu
d.   Indonesia
e.   Jepang
Jawab: c.            melayu

12.            Deutro Melayu merupakan ras yang datang dari?
a.   Indoaustralia bagian utara
b.   Indoaustralia bagian barat
c.   Indocina bagian timur
d.   Indocina bagian barat
e.   Indocina bagian utara
Jawab: e. Indocina bagian utara

13.            Proto Melayu  meliputi penduduk di Gayo dan Alas di?
a.   Sulawesi bagian barat
b.   Sulawesi bagian selatan
c.   Sulawesi bagian utara
d.   Sumatra bagian utara
e.   Sumatra bagian selatan
Jawab: d. Sumatra bagian utara

14.            Zaman praaksara berakhir setelah manusianya mulai mengenal?
a.   tulisan
b.   kertas
c.   kebudayaan
d.   tintah
e.   batu
Jawab: a.           tulisan

15.            Bumi yang kita huni sekarang diperkirakan mulai terjadi sekitar..
a.   1.500 juta tahun yang lalu
b.   3.000 juta tahun yang lalu
c.   2.500 juta tahun yang lalu
d.   3.333 juta tahun yang lalu
e.   2.202 juta tahun yang lalu
Jawab: c.            2.500 juta tahun yang lalu

16.            Apa itu zaman Palaezoikum?
a.   zaman sebelum adanya kehidupan
b.   zaman purba tengah
c.   zaman purba tertua
d.   zaman purba baru
e.   zaman es
Jawab: c.zaman purba tertua

17.            Apa arti Homo Sapiens?
a.   Manusia yang berjalan tegak
b.   Manusia kera
c.   Manusia sempurna
d.   Manusia raksasa
e.   Manusia Purba
Jawab: c.            Manusia sempurna
18.          Pada tahun berapa Situs Sangiran resmi ditetapkan sebagai Warisan Dunia?
a. 1996
b. 1934
c.  1936
d.  1941
e.  2004
Jawab: a.        1996

19.          Di bawah ini yang merupakan jenis manusia purba dengan kapasitas volume otak paling kecil adalah?
a.  Manusia Wajak
b.  Manusia Lubang Bua
c.  Homo Erectus
d.  Meganthropus
e.  Pithecanthropus Erectus
Jawab: b.        Manusia Lubang Bua

20.          Selain untuk memasak, manusia purba juga menggunakan api untuk?
a.  Bercocok tanam
b.  Menghalau binatang buas
c.  Berburu
d.  Bermigrasi
e.  Alat pertanian
Jawab: b.        Menghalau binatang buas

21.          Kapak lonjong yang berukuran besar sering di sebut?
a.  Kleinbeil
b.  Chopper
c.  Pebble
d.  Walzenbeil
e.  Flakke
Jawab: d.        Walzenbeil

22.          Di bawah ini situs-situs purba yang menunjukkan pola hunian kedekatan sumber air, kecuali…
a.  Gayo
b.  Trinil
c. Sangiran
d.  Ngawi
e.  Ngandong
Jawab: a.        Gayo

23.          Nama lain teori ilmiah “Dentuman Besar” adalah….
a.  The Theory of Invisible Hand
b.  Transgresi
c.  Big Bang
d.  Founder of Modern
e.  Food Gathering
Jawab: c.        Big Bang

24.          Jenis manusia purba Pithecanthropus diperkirakan hidup dan berkembang pada zaman…
a.  Pleistosen Awal
b. Pleistosen Tengah
c.  Pleistosen Akhir
d.  Tersier
e. Quarter
Jawab: b.        Pleistosen Tengah

25.          Di bawah ini yang merupakan kependudukan ras Proto Melayu di Kepulauan Indonesia, kecual …
a.  Gayo
b.  Toraja
c.  Alas
d.  Papua
e. Sumatera Utara
Jawab: d.        Papua




Kenapa pada zaman hindu-budha simbol2 dan perlambangan berkembang sangat maju atau atau sangat pesat 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Teste de Velocidade mengatakan...

É importante também estar atento se as empresas contratas estão entregando a internet que está no contrato.
Para verificar isso, sempre faça um teste de velocidade para medir sua internet.
recomendamos: rjnet

Posting Komentar