OLEH:
1.
ALVIN
DWISEPTIAN PINANGGI
2.
DIANA
FITRIANI
3.
HARDITA
MENTARI DIANI
4.
INTAN ADINDA APRIANTY
5.
MUHAMMAD
ADAM LAZUARDI
6.
NURUL
AULIA MAR’IE
7.
ZAIDA
MALIA
TAHUN
AJARAN 2015/2016
A.SEBELUM MENGENAL TULISAN
Manusia
purba tidak mengenal tulisan dalam kebudayaannya. Periode kehidupan ini dikenal
dengan zaman praaksara. Praaksara adalah istilah baru untuk menggantikan
istilah prasejarah. Pra berarti
sebelum dan sejarah adalah sejarah
sehingga prasejarah berarti sebelum ada sejarah. Dalam kenyataannya sekalipun
belum megenal tulisan, makhluk yang dinamakan manusia sudah memiliki sejarah
dan sudah menghasilkan kebudayaan. Praaksara berasal dari dua kata, yakni pra yang berarti sebelum dan aksara yang berarti tulisan. Dengan
demikian zaman praaksara adalah masa kehidupn manusia sebelum mengenal tulisan.
Ada istilah yang mirip dengan praaksara, yakni istilah nirleka. Nir berarti
tanpa dan leka berarti tulisan.
Zaman
praaksara dimulai sudahtentu sejak manusia ada, itulah titik dimulainya masa
praaksara. Zaman praaksara berakhir setelah manusianya mulai mengenal tulisan.
Bumi yang kita huni sekarang diperkirakan mulai terjadi sekitar 2.500 juta
tahun yang lalu. Ilmu arkeologi adalah bidang ilmu yang mengkaji bukti-bukti
atau jejak tinggalan fisik, seperti lempeng artefak, monumen, candi, dan
sebagainya. Penduduk di Kepulauan Indonesia baru memasuki masa aksara sekitar
abad ke-4 dan ke-5 M. Hal ini jauh lebi terlambat bila dibandingkan di tempat
lain misalnya Mesir dan Mesopotamia yang sudah mengenaltulisan ejaksekitar
tahun 3000 S.M. fakta-fakta masa aksara di Kepulauan Indonesia dihubungkan
dengan temuan prasasti peninggalan kerajaan tua seperti Kerajaan Kutai di Muara
Kaman, Kalimantan Timur.
B.TERBENTUKNYA
KEPULAUAN INDONESIA
Sebagai
contoh munculnya aktivitas lempeng bumi yang kemudian melahirkan gempa bumi
baik tektonis maupun vulkanis, bahkan sampai menimbulkan tsunami. Salah satu di
antara teori ilmiah tentang terbentuknya bumi adalah Teori “Dentuman Besar”
(Big Bang), seperti dikemukakan oleh sejumlah ilmuwan dan yang mutakhir seperti
ilmuwan besar Inggris, Stephen Hawking. Bahwa alam semesta bemulanya berbentuk gumpalan gas yang
mengisi seluruh ruang jagad raya. Jika digunakan teleskop basar Mount Wilson
untuk mengamatinya akan terlihat ruang jagad raya itu luasnya mencapai radius
500.000.000 tahun cahaya.gumpalan gas itu suatu saat meledak dengan satu
dentuman yang amat dahsyat. Ledakan dahsyat itu menimbulkan gelembung-gelembung
alam semesta yang menyebar dan menggembung ke seluruh penjuru, sehingga
membentuk galaksi-galaksi, bintang-bintang, matahari, planet-planet, bumi,
bulan, dan meteorit. Ada juga ilmuwan astronomi yang mengibaratkan galaksi
bintang-bintang itu tak ubahnya seperti sekumpulan anak ayam, yang tak mungkin
dipisahkan dengan induknya. proses evolusi alam semesta itu memakan waktu
kosmologis yang sangat lama sampai berjuta tahun. Ilmu paleontologi membagi
dalam enam tahap waktu geologis. Sedangkan proses evolusi bumi dibagi menjadi
beberapa periode sebagai berikut.
1. Azoikum (Yunani: a = tidak; zoon =
hewan), yaitu zaman sebelum adanya kehidupan. Pada saat ini bumi baru terbentuk
dengan suhu yang relatif tinggi. Waktunya lebih dari satu miliar tahun lalu.
2. Palaezoikum, yaitu zaman purba
tertua. Pada masa ini sudah meninggalkan fosil flora dan fauna. Berlangsung
kira-kira 350.000.000 tahun.
3. Mesozoikum, yaitu zaman purba
tengah. Pada masa ini hewan mamalia (menyusui), hewan amfibi, burung dan
tumbuhan berbunga mulai ada. Lamanya kira-kira 140.000.000 tahun.
4. Neozoikum, yaitu zaman purba baru,
yang dimulai sejak 60.000.000 tahun yang lalu. Zaman ini dapat dibagi lagi
menjadi dua tahap (Tersier dan Quarter). Zaman es mulai menyusut dan
makhluk-makhluk tingkat tinggi dan manusia mulai hidup.
Gugusan
kepulauan ataupun wilayah maritim seperti yang kita temukan sekarang ini
terletak di antara dua benua dan dua samudra, antara Benua Asia di utara dan
Australia di selatan, antara Samudra Hindia di barat dan Samudra Pasifik di
belahan timur.
Menurut
para ahli bumi, posisi pulau-pulau di Kepulauan Indonesia terletak di atas
tungku api yang bersumber dari magma dalam perut bumi. Keberadaan kerak benua
(daratan) dan kerak samudra selalu bergerak secara dinamis akibat tekanan magma
dari perut bumi. Pergerakan unsur-unsur geodinamika ini dikenal sebagai
kegiatan tektonis.
Sebagian
wilayah Kepulauan Indonesia merupakan titik temu di antara tiga lempeng, yaitu
Lempeng Indo-Australia di selatan, Lempeng Eurasia di utara dan Lempeng Pasifik
di timur. Pergerakan lempeng-lempeng tersebut dapat berupa subduksi (pergerakan
lempeng ke atas), obduksi (pergerakan lempeng ke bawah) dan kolisi (tumbukan
lempeng). Pergerakan lain dapat berupa pemisahan atau divergensi (tabrakan)
lempeng-lempeng.
Pada
masa Paleozoikum (masa kehidupan tertua) keadaan geografis Kepulauan Indonesia
belum terbentuk seperti sekarang ini. Di kala itu wilayah ini masih merupakan
bagian dari samudra yang sangat luas, pada akhir masa Mesozoikum, sekitar 65
juta tahun lalu, kegiatan tektonis itu menjadi sangat aktif menggerakkan
lempeng-lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Kegiatan ini dikenal
sebagai fase tektonis (orogenesa larami), sehingga menyebabkan daratan terpecah-pecah.
Benua Eurasia menjadi pulau-pulau. Sebagian di antaranya bergerak ke selatan
membentuk pulau-pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi serta pulau-pulau di
Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan Banda. pada Benua Australia. Sebagian
pecahannya bergerak ke utara membentuk pulau-pulau Timor, Kepulauan Nusa
Tenggara Timur dan sebagian Maluku Tenggara. Kegiatan tektonis yang sangat
aktif dan kuat telah membentuk rangkaian Kepulauan Indonesia pada masa Tersier
sekitar 65 juta tahun lalu.
Sebagian
besar daratan Sumatera,
Kalimantan dan Jawa telah tenggelam menjadi laut dangkal sebagai akibat
terjadinya proses kenaikan permukaan laut atau transgresi. Pada kala Pliosen
sekitar lima juta tahun lalu, terjadi pergerakan tektonis yang sangat kuat,
yang mengakibatkan terjadinya proses pengangkatan permukaan bumi dan kegiatan
vulkanis. menimbulkan tumbuhnya (atau mungkin lebih tepat terbentuk) rangkaian
perbukitan struktural seperti perbukitan besar (gunung), dan perbukitan lipatan
serta rangkaian gunung api aktif sepanjang gugusan perbukitan itu. Kegiatan
tektonis dan vulkanis terus aktif hingga awal masa Pleistosen, yang dikenal
sebagai kegiatan tektonis Plio-Pleistosen. Gunung api aktif dan rangkaian
perbukitan struktural tersebar di sepanjang bagian barat Pulau Sumatra,
berlanjut ke sepanjang Pulau Jawa ke arah timur hingga Kepulauan Nusa Tenggara
serta Kepulauan Banda. Kemudian terus membentang sepanjang Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Utara. Hal itu telah berlangsung sejak kala Pliosen hingga awal
Pleistosen (1,8 juta tahun lalu). Dari sekian banyak penelitian terhadap flora
dan fauna tersebut yang paling terkenal di antaranya adalah penelitian Alfred
Russel Wallace yang membagi Indonesia dalam dua wilayah yang berbeda
berdasarkan ciri khusus baik fauna maupun floranya. Pembagian itu adalah
Paparan Sahul di sebelah timur, Paparan Sunda di sebelah barat. Zona di antara
paparan tersebut kemudian dikenal sebagai wilayah Wallacea yang merupakan
pembatas fauna yang membentang dari Selat Lombok hingga Selat Makassar ke arah
utara. Fauna-fauna yang berada di sebelah barat garis pembatas itu disebut
dengan Indo-Malayan region. Di sebelah timur disebut dengan Australia Malayan
region. Garis itulah yang kemudian kita kenal dengan Garis Wallacea.
C.
MENGENAL MANUSIA PURBA
1.
Sangiran
Di
dalam buku Harry Widianto dan Truman Simanjuntak, Sangiran Menjawab Dunia diterangkanbahwa sangiran merupakan sebuah
kompleks situs manusia purba dari kala Pleistosen yang paling lengkap dan
paling penting di Indonesia, dan bahkan di Asia. Lokasi tersebut merupakan
pusat perkembangan manusia dunia, yang memberikan petunjuk tentang keberadaan
manusia sejak 150.000 tahun yang lalu. Situs Sangiran merupakan suatu kubah
raksasa yang berupa cekungan besar di
pusat kubah akibat addanya erosi di bagian puncaknya.
Sangiran pertama kali di temukan oleh
P.E.C. Schemulling tahun 1864, dengan laporan penemuan fosil vertebrata dari
kalioso, bagian dari wilayah Sangiran.
Situs Sangiran telah di akui sebagai
salah satu pusat evolusi manusia di dunia. Situs itu di tetapkan secara resmi
sebagai Warisan Dunia pada 1996, yang tercantum dalam nomor 593 Daftar Warisan
Dunia (World Heritage List) UNESCO.
2.
Trinil, Ngawi, Jawa Timur
Trinil adalah sebuah desa di pinggiran
Bengawan Solo, masuk wilayah administrasi Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Penggalian Dubois dilakukan pada endapan alluvial Bengawan Solo. Dari lapisan
ini ditemukan atap tengkorak Pithencanthropus
Erectus, dan beberapa buah tulang paha (utuh dan fragmen) yang menunjukkan
pemiliknya telah berjalan tegak.
Tengkorak Pithencanthropus Erectus dari Trinil sangat pendek tapi memnjang ke
belakang. Volume otaknya sekitar 900cc, di antara otak kera (600cc) dan otak
manusia modern (1.200-1.400cc). Tulang kening sangat menonjol dan di bagian
belakang mata, terdapat penyempitan yang sangat jelas, menandakan otak yang
belum berkembang.
Berdasarkan beberapa penelitianyang
dilakukan oleh para ahli, dapat direkonstruksikan beberapa jenis manusia purba
yang pernah hidup di zaman praaksara.
1.Jenis Meganthropus
Meganthropus
Paleojavaicus, artinya manusia purba dari Jawa. Jenis manusia ini memiliki
ciri rahang yang kuatdan badannya tegap. Masa hidupnya diperkirakan pada zaman
Pleistosen Awal.
2.Jenis Pithecanthropus
Jenis ini dinamakan Pithecanthropus
Erectus, artinya manusia kera yang berjalan tegak. Diperkirakan jenis
manusia purba ini hidup dan berkembang sekitar zaman Pleitosen Tengah.
3.Jenis Homo
Ciri-ciri jenis manusia Homo ini muka lebar, hidung dan
mulutnya menonjol. Dahi juga menonjol, sekalipun tidak semenonjol
Pithecanthropus. Hidup dan perkembangan manusia ini sekitar 40.000 – 25.000
tahun yang lalu.
Homo sapiens artinya ‘manusia sempurna’ baik dari segi fisik, volume otak maupun
postur badannya. Para ahli paleoanthropology dapat melukiskan perbedaan
morfologis antara Homo Sapiens dengan
pendahulunya, Homo Erectus. Rangka Homo Sapiens kurang kekar posturnya
dibandingkan Homo Erectus.
Di lain pihak, ciri-ciri morfologis maupun biometrics Homo Sapiens menunjukkan karakter lebih
berevolusi dan lebih modern dibandingkan Homo
Erectus. Homo Sapiens mempunyai
kapasitas otak yang jauh lebih besar (rata-rata 1.400 cc), dengan atap
tengkorak yang jauh lebih bundar dan lebih tinggi dibandingkan dengan Homo Erectus yang mempunyai tengkorak
panjang dan rendah, dengan kapasitas otak 1.000 cc.
Manusia
Homo Sapiens dapat di kelompokkan
sebagai berikut.
a.Manusia Wajak
Pada tahun 1889, manusia Wajak ditemukan oleh B.D. van
Rietschoten di sebuah ceruk di lereng pegunungan karst di barat laut
Campurdarat, dekat Tulungagung, Jawa Timur
b.Manusia Liang Bua
Manusia Liang Bua ditemukan oleh Peter Brown dan Mike J.
Morwood pada bulan September 2003 lalu. Manusia Liang Bua mempuyai ciri tengkorak
yang panjang dan rendah, berukuran kecil, dengan volume otak 380 cc.
D.
Perkembangan Teknologi
·
Memahami
Teks
Sekalipun belum mengenal tulisan,
manusia purba sudah mengembangkan
kebudayaan dan teknologi. Teknologi waktu itu bermula dari teknologi bebatuan
yang digunakan sebagai alat untuk
memenuhi kebutuhan. Peralatan atau teknologi tersebut dapat berfungsi serba
guna. Pada tahap paling awal alat yang digunakan masih bersifat kebetulan dan
seadanya serta bersifat trial and error. Dalam buku R.Soekmono, Pengantar
Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, dijelaskan bahwa kebudayaan zaman batu ini
dibagi menjadi tiga yaitu, Paleolitikum,
Mesolitikum dan Neolitikum.
1.
Antara
Batu dan Tulang
Peralatan pertama yang
digunakan oleh manusia purba adalah alat-alat dari batu seadanya dan juga dari
tulang. Peralatan ini berkembang pada zaman Paleolitikum atau zaman batu
tua. Zaman batu tua ini bertepatan dengan zaman neozoikum terutama pada
akhir zaman Tersier dan awal zaman Quartair. Zaman ini
berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Kebudayaan zaman Paleolitikum
ini secara umum terbagi menjadi :
a)
Kebudayaan
Pacitan
Berkembang di daerah
Pacitan, Jawa Timur. Seorang ahli, von Koenigwald dalam penelitiannya pada
tahun 1935 telah menemukan beberapa hasil teknologi bebatuan atau alat-alat
dari batu di daerah Punung.
b)
Kebudayaan
Ngandong
Berkembang di daerah
Ngandong dan juga Sidorejo, dekat Ngawi. Di daerah ini banyak ditemukan
alat-alat dari batu dan juga alat-alat dari tulang. Di Sangiran juga ditemukan
alat-alat dari batu, bentuknya indah seperti kalsedon. Alat-alat ini
sering disebut dengan flakke.
2.
Antara
Pantai dan Gua
Zaman batu terus
berkembang memasuki zaman batu madya atau batu tengah yang dikenal zaman mesolitikum.
Hasil kebudayaan batu madya ini sudah lebih maju apabila dibandingkan hasil
kebudayaan zaman paleolitikum. Sekalipun demikian, bentuk dan hasil
kebudayaan zaman batu tua tidakserta merta punah tetapi mengalami
penyempurnaan. Kebudayaan Mesolitikum ini terbagi menjadi dua :
a)
Kebudayaan
Kjokkenmoddinger
Kjokkenmoddinger istilah dari bahasa Denmark, kjokken
berarti dapur dan modding dapat diartikan sampah (kjokkenmoddinger =
sampah dapur). Manusia purba pada zaman Mesolitikum umumnya bertempat
tinggal di tepi pantai. Pada tahun 1925 Von Stein Callenfals melakukan
penelitian di bukit kerang itu dan menemukan jenis kapak genggam (Chopper)
yang berbeda dari chopper yang ada di zaman paleolitikum.
b) Kebudayaan Abris
Sous Roche
Merupakan hasil kebudayaan yang
ditemukan di gua-gua. Kebudayaan ini pertama kali dilakukan penelitian oleh Von
Stein Callenfels di Gua Lawa dekat Sampung, Ponorogo. Penelitian dilakukan tahun
1928 – 1931.
3.
Sebuah
Revolusi
Perkembangan zaman batu
paling penting dalam kehidupan manusia adalah zaman batu baru atau neolitikum.
Zaman ini juga dapat dikatakan sebagai zaman batu muda. Pada zaman ini terjadi
“revolusi kebudayaan”, yaitu terjadinya perubahan pola hidup manusia. Pada
zaman ini telah hidup jenis Homo sapiens sebagai pendukung kebudayaan
zaman batu baru. Hasil kebudayaan yang terkenal di zaman neolitikum ini
secara garis besar dibagi menjadi dua :
a)
Kebudayaan
Kapak Persegi
Nama kapak persegi
berasal dari penyebutan oleh von Heine Gelderen. Kapak persegi ini berbentuk
persegi panjang dan ada juga yang berbentuk trapesium. Penyebaran alat-alat ini
terutama di Kepulauan Indonesia bagian barat.
b)
Kebudayaan
Kapak Lonjong
Nama kapak ini disesuaikan
dengan bentuk penampang alat ini yang berbentuk lonjong. Pada ujung yang lancip
ditempatkan tangkai dan pada bagian ujung yang lain diasah sehingga tajam.
Kapak yang ukuran besar sering disebut walzenbeil dan yang kecil
dinamakan kleinbeil. Penyebaran kapak lonjong ini terutama di Kepulauan
Indonesia bagian timur.
c)
Perkembangan
zaman logam
Zaman logam di Kepulauan Indonesia
ini agak berbeda bisa dibandingkan dengan yang ada di Eropa. Di Eropa zaman
logam ini mengalami tiga fase, zaman tembaga, perunggu dan besi. Di Kepulauan Indonesia hanya
mengalami zaman perunggu dan besi.
E.
Pola Hunian
· Ringkasan
Dalam buku Indonesia Dalam Arus Sejarah, Jilid I
diterangkan tentang pola hunian manusia purba yang memperlihatkan dua karakter
khas hunian purba, yaitu:
1.
Kedekatan
dengan sumber air
2.
Kehidupan
di alam terbuka
situs-situs
purba di sepanjang aliran Bengawan Solo (Sangiran, Sambungmacan, Trinil, Ngawi,
dan Ngandong) merupakan contoh-contoh dari adanya kecenderungan manusia purba
menghuni lingkungan di pinggir sungai. Air merupakan kebutuhan pokok bagi
makhluk hidup. Keberadaan air pada suatu lingkungan mengundang hadirnya
berbagai binatang untuk hidup di sekitarnya. Begitu pula dengan
tumbuh-tumbuhan, air memberikan kesuburan bagi tanaman. Keberadaan air juga dimanfaatkan
manusia sebagai sarana penghubung dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Melalui
sungai, manusia dapat melakukan mobilitas dari satu tempat ke tempat yang
lainnya. Kehidupan di sekitar sungai menunjukkan pola hidup manusia purba di
alam terbuka. Manusia purba juga memanfaatkan berbagai sumber daya lingkungan
yang tersedia, termasuk tinggal di gua-gua.
· Gambar
F. MENGENAL API
Berdasarkan data
arkeologi, penemuan api kira-kira terjadi pada 400.000 tahun yang lalu.
Penemuan pada periode manusia Homo
Erectus. Penemuan api memperkenalkan manusia pada teknologi memasak
makanan, yaitu memasak dengan cara membakar dan menggunakan bambu dengan ramuan
tertentu. Manusia juga menggunakan api sebagai senjata. Api pada saat itu digunakan untuk menghalau
binatang yang menyerangnya.
Pada
awalnya pembuatan api dilakukan dengan cara membenturkan dan menggosokkan benda
halus yang mudah terbakar dengan benda padat lain.
H.
Sistem Kepercayaan
Nenek
moyang kita mengenal kepercayaan kehidupan setelah mati. Mereka percaya pada
kekuatan lain yang maha kuat diluar dirinya. Perwujuda kepercayaan dituangkan
dalam berbagai bentuk diantaranya berfungsi sebagai bekal untuk orang yang
meninggal. Seiring dengan bekal kubur ini, maka pada zaman purba manusia
mengenal penguburan mayat. Sebelum meninggal manusia menyiapkan dirinya dengan
membuat berbagai bekal kubur, dan juga tempat penguburan yang menghasilkan
karya seni cukup bagus pada masa sekarang. Untuk itulah kita mengenal dolmen,
sarkofagus, menhir dan lain sebagainya.
Masyarakat
zaman praaksara terutama periode zaman neolitikum sudah mengenal system
kepercayaan. Mereka meyakini bahwa roh seorang
yang telah meninggal akan ada
kehidupan di alam lain. Oleh karena itu, roh orang yang sudah meninggal akan
senantiasa dihormati oleh sanak kerabatnya. Terkait dengan itu maka kegiatan
ritual yang paling menonjol adalah upacara penguburan orang meninggal. Dalam
tradisi penguburan ini, jenazah orang yang telah meninggal dibekali berbagai
benda dan peralatan kebutuhan sehari-hari, misalnya barang-barang perhiasan,
periuk dan lain-lain yang dikubur bersama mayatnnya. Hal ini dimaksudkan agar
perjalanan arwah orang yang meninggal selamat dan terjamin dengan baik. Dalam
upacara penguburan ini semakin kaya orang yang meninggal maka upacaranya juga
semakin mewah. Barang-barang berharga yang ikut dikubur juga semakin banyak.
Selain
upacara-upacara penguburan, juga ada upacara-upacara pesta untuk mendirikan
bangunan suci. Mereka percaya manusia yang meninggal akan mendapatkan
kebahagiaan jika mayatnya ditempatkan pada susunan batu-batu besar, misalnya
pada peti batu atau sarkofagus. Sistem kepercayaan masyarakat praaksara yang
demikian itu telah melahirkan tradisi megalitik (zaman megalitikum = zaman batu
besar).
Karena
kepercayaan dan tradisi batu besar seperti itu, telah mendorong berkembangnya
kepercayaan animism. Animisme merupakan kepercayaan yang memuja roh nenek
moyang. Selain Animisme ada pula muncul kepercayaan Dinamisme, dinamisme adalah
kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang diyakini memiliki kekuatan gaib.
Ada
pula yang namanya Sedekah Laut yaitu kepercayaan yang diananut oleh para
nelayan yang bentuknya semacam selamatan apabila ingin berlayar jauh, atau mungkin
saat memulai pembuatan perahu.
I.KEDATANGAN
DEUTRO DAN PROTOMELAYU
Protomelayu
diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu
Polinesia yang tersebar dari Madagaskar sampai pulau-pulau paling timur
Pasifik. Mereka diperkirakan datang dari Cina bagian selatan. Dari Cina bagian selatan itu mereka
bermigrasi ke Indocina dan Siam kemudian Kepulauan Indonesia.
Deutro
Melayu merupakan ras yang datang dari Indocina bagian utara. Mereka membawa
budaya baru berupa perkakas dan senjata besi di Kepulauan Indonesia. Pada
akhirnya Proto dan Deutro Melayu membaur yang selanjutnya menjadi penduduk
Kepulauan Indonesia . Proto Melayu
meliputi penduduk di Gayo dan Alas di Sumatera bagian utara, serta
Toraja di Sulawesi. Sementara itu, semua penduduk di Kepulauan Indonesia,
kecuali penduduk yang tinggal di sekitar pulau-pulau Papua adalah ras Deutro
Melayu.
SOAL
·
essay
1.
Sebutkan
cirri-ciri manusia purba jenis Homo !
Jawab: Ciri-ciri manusia purba jenis homo yaitu, muka lebar, hidung dan mulutnya menonjol, dahi juga masih menonjol walaupun tidak semenonjol jenis Pithecanthropus.
Jawab: Ciri-ciri manusia purba jenis homo yaitu, muka lebar, hidung dan mulutnya menonjol, dahi juga masih menonjol walaupun tidak semenonjol jenis Pithecanthropus.
2.
Siapa
yang menemukan Sangiran pada tahun 1864?
Jawab: Yang menemukan sangiran pada tahun 1864 yaitu P.E.C. Schemulling.
Jawab: Yang menemukan sangiran pada tahun 1864 yaitu P.E.C. Schemulling.
3.
Mengapa
istilah praaksara lebih tepat dibandingkan dengan istilah prasejarah untuk
menggambarkan kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan?
Jawab: Istilah
praaksara lebih tepat dibandingkan dengan istilah prasejarah karena istilah pra
sejarah menggambarkan perkembangan kehidupan dan budaya manusia saat belum ada
sejarah, yang berarti belum ada kehidupan manusia. Padahal, manusia sudah
memiliki sejarah dan menghasilkan kebudayaan walaupun belum mengenal tulisan.
Oleh sebab itu istilah praaksara lebih tepat dibandingkan istilah prasejarah.
4.
Mesir
mengakhiri zaman praaksara sekitar tahun 3000 S.M, tetapi di Indonesia baru
abad ke-4 sampai ke-5 M. Mengapa demikian?
Jawab: Indonesia
mengakhiri zaman praaaksara lebih lambat dibandingkan bangsa Mesir sesuai
Prasasti peninggalan Kerajaan Kutai karena peradaban bangsa Mesir yang jauh lebih
maju daripada Indonesia dan struktur geografis Mesir memusat di satu daratan
saja, dibandingkan Indonesia yang terdiri dari banyak kepulauan yang
menyebabkan sulitnya perkembangan peradaban di Indonesia.
5.
Apa
saja pelajaran yang dapat kita peroleh dari belajar kehidupan pada zaman
praaksara?
Jawab: Pelajaran-pelajaran yang
dapat kita peroleh dari kehidupan zaman praaksara adalah kita dapat belajar
dari kegagalan nenek moyang kita, sehingga kkita bisa melakukan hal yang lebih
baik dari mereka. Dan kita dapat mengembangkan tekhnologi sederhana buatan mereka menjadi tekhnologi
yang lebih maju.
·
Pilihan
ganda
1.
Zaman yang ditandai dengan kulit bumi masih panas dan
belum stabil karena mamiliki temperature yang sangat tinggi dan bumi masih
dalam proses pembentukkan menjadi padat disebut dengan zaman…
a.
Zaman arkaekum
b.
Zaman paleozoikum
c.
Zaman mesozoikum
d.
Zaman tersier
e.
Zaman pleistosen
Jawab: Zaman arkaekum
Jawab: Zaman arkaekum
2.
Zaman yang ditandai dengan adanya mahkluk hidup bersel
satu atau mikroorganisme terjadi pada zaman…
a.
Zaman arkaekum
b.
Zaman paleozoikum
c.
Zaman mesozoikum
d.
Zaman tersier
e.
Zaman pleistosen
Jawab: b. Zaman paleozoikum
3.
Zaman yang
disebut juga dengan zaman sekunder atau zaman kedua adalah zaman…
a.
Zaman arkaekum
b.
Zaman paleozoikum
c.
Zaman mesozoikum
d.
Zaman tersier
e.
Zaman pleistosen
Jawab: c. Zaman mesozoikum
4.
Zaman neozoikum
dibedakan menjadi dua zaman, yaitu zaman kuarter dan zaman…
a.
Zaman arkaekum
b.
Zaman paleozoikum
c.
Zaman mesozoikum
d.
Zaman tersier
e.
Zaman pleistosen
Jawab: d. Zaman tersier
5. Zaman yang
ditandai dengan silih bergantinya zaman glacial dan zaman interglasial adalah
zaman..
a.
Zaman arkaekum
b.
Zaman paleozoikum
c.
Zaman mesozoikum
d.
Zaman tersier
e.
Zaman pleistosen
Jawab: e. Zaman pleistosen
6.
Kjokkenmoddinger adalah sampah dapur yang berupa..
a.
Fosil-fosil Kayu
b.
Sisa-sisa makanan
c.
Sisa-sisa tumbuhan
d.
Sisa-sisa Tulang
e.
Sisa-sisa makanan
dan tumbuhan
Jawab: e. Sisa-sisa makanan dan tumbuhan
7. Sistem
kepercayaan masyarakat praaksara yang demikian itu telah melahirkan tradisi
megalitik/megalitikum. Apa itu zaman Megalitik/Megalitukm?
a. Zaman
yang ditandai dengan adanya mahkluk hidup bersel satu atau mikroorganisme
b. Zaman yang ditandai dengan kulit
bumi masih panas dan belum stabil
c. Zaman sekunder atau zaman kedua
d. Zaman batu
e. Zaman tersier
Jawab: d. Zaman
batu
8. Apa kah nama kepercayaan yang memuja roh
nenek moyang?
a. Dinamisme
b.
Mesozoikum
c. Megalitikum
d. Neolitukum
e.
Animisme
Jawaban:
e. Animesme
9.
Apa itu dinamisme?
a. Kepercayaan terhadap benda-benda
tertentu yang diyakini memiliki kekuatan gaib
b. kepercayaan
terhadan orang yang sudah mati
c.
kepercayaan yang memuja roh nenek moyang
d. kepercayaan
terhadap pohon-pohon besar
e. kepercayaan
pada kehidupan setelah mati
Jawab: a. kepercayaan terhadap benda-benda
tertentu yang diyakini memiliki kekuatan gaib
10. Kebudayaan
Mesolitikum dibagi menjadi dua
yaitu:
a. Paleolitikum
dan Chopper
b. Kjokkenmoddinger
dan Abris Sous Roche
c. Pacitan
dan Ngandong
d. Chopper
dan Kjokkenmoddinger
e. Abris
Sous Roche dan Neolitikum
Jawab: b . Kjokkenmoddinger
dan Abris Sous Roche
11. Protomelayu
diyakini sebagagai nenek moyang orang?
a. Cina
b. Madagaskar
c. Melayu
d. Indonesia
e. Jepang
Jawab:
c. melayu
12. Deutro
Melayu merupakan ras yang datang dari?
a.
Indoaustralia bagian utara
b.
Indoaustralia bagian barat
c.
Indocina bagian timur
d.
Indocina bagian barat
e.
Indocina bagian utara
Jawab:
e.
Indocina bagian utara
13. Proto
Melayu meliputi penduduk di Gayo dan
Alas di?
a.
Sulawesi bagian barat
b.
Sulawesi bagian selatan
c.
Sulawesi bagian utara
d.
Sumatra bagian utara
e.
Sumatra bagian selatan
Jawab:
d. Sumatra bagian utara
14. Zaman
praaksara berakhir setelah manusianya mulai mengenal?
a. tulisan
b. kertas
c. kebudayaan
d. tintah
e. batu
Jawab:
a. tulisan
15. Bumi
yang kita huni sekarang diperkirakan mulai terjadi sekitar..
a. 1.500
juta tahun yang lalu
b.
3.000 juta tahun yang lalu
c.
2.500 juta tahun yang lalu
d.
3.333 juta tahun yang lalu
e.
2.202 juta tahun yang lalu
Jawab: c. 2.500 juta tahun yang lalu
16. Apa
itu zaman Palaezoikum?
a.
zaman sebelum adanya kehidupan
b.
zaman purba tengah
c.
zaman purba tertua
d.
zaman purba baru
e.
zaman es
Jawab:
c.zaman purba tertua
17. Apa arti Homo Sapiens?
a. Manusia
yang berjalan tegak
b. Manusia
kera
c. Manusia
sempurna
d. Manusia
raksasa
e. Manusia
Purba
Jawab: c. Manusia sempurna
18. Pada tahun berapa Situs Sangiran resmi ditetapkan sebagai
Warisan Dunia?
a. 1996
b. 1934
c. 1936
d. 1941
e. 2004
Jawab: a. 1996
19. Di bawah ini yang merupakan jenis manusia purba dengan
kapasitas volume otak paling kecil adalah?
a. Manusia Wajak
b. Manusia Lubang Bua
c. Homo Erectus
d. Meganthropus
e. Pithecanthropus Erectus
Jawab: b. Manusia Lubang Bua
20. Selain untuk memasak, manusia purba juga menggunakan api
untuk?
a. Bercocok tanam
b. Menghalau binatang buas
c. Berburu
d. Bermigrasi
e. Alat pertanian
Jawab: b. Menghalau binatang buas
21. Kapak lonjong yang berukuran besar sering di sebut?
a. Kleinbeil
b. Chopper
c. Pebble
d. Walzenbeil
e. Flakke
Jawab: d. Walzenbeil
22. Di bawah ini situs-situs purba yang menunjukkan pola hunian
kedekatan sumber air, kecuali…
a. Gayo
b. Trinil
c. Sangiran
d. Ngawi
e. Ngandong
Jawab: a. Gayo
23. Nama lain teori ilmiah “Dentuman Besar” adalah….
a. The Theory of Invisible Hand
b. Transgresi
c. Big Bang
d. Founder of Modern
e. Food Gathering
Jawab: c. Big
Bang
24. Jenis manusia purba Pithecanthropus diperkirakan hidup dan
berkembang pada zaman…
a. Pleistosen Awal
b. Pleistosen Tengah
c. Pleistosen Akhir
d. Tersier
e. Quarter
Jawab: b. Pleistosen Tengah
25. Di bawah ini yang merupakan kependudukan ras Proto Melayu
di Kepulauan Indonesia, kecual …
a. Gayo
b. Toraja
c. Alas
d. Papua
e. Sumatera Utara
Jawab: d. Papua
Kenapa pada zaman
hindu-budha simbol2 dan perlambangan berkembang sangat maju atau atau sangat
pesat